Sabtu, 28 April 2012

Jalan-jalan ke Kawah Putih & Situ Patenggang Bandung



JALAN-JALAN KE KAWAH PUTIH & SITU PATENGGANG BANDUNG


Kawah Putih, Bandung 
Akhirnya balik lagi berlibur di Bandung ! Setelah terakhir kesana bulan Desember 2010, kali ini saya memenuhi keinginan untuk berkunjung ke Kawah Putih. Bersama 2 orang teman, kami berangkat ber 4 naik bus eksekutif Nusantara jurusan Kudus-Bandung. Berangkat sekitar jam 19.00 tiba di Bandung subuh2 sekali sekitar jam 4 pagi. hehe.. kami pun jalan dari pemberhentian bus nusantara ke resto 24 jam yg buka. Untungnya ada Mc D & KFC yang buka. Kamipun membawa barang bawaan kami ke Mc D sekalian sarapan.
Sesudah breakfast kami pun menghubungi Bee Rent Car (kami telah menyewa mobil untuk 1 hari selama 12 jam, harga 450rb include driver & BBM). Nah, tujuan kami pertama kali ke Kawah Putih. Kami memang berangkat pagi2 sekita pukul setengah 6 untuk menghindari macet di daerah kopo. Sampai disana sekitar 1,5 jam perjalanan karena lancar.


Bagi yang naik mobil akan diminta berhenti & parkir di area kios2 makanan, kemudian melanjutkan perjalanan dengan mobil/angkutan yg khusus untuk pengunjung ke kawah putih. Untuk naik mobil ini minimal 12 orang (kalau tdk salah), dengan harga sekitar Rp 12-15 rb/orang kalau tdk salah ingat. Tapi bagi yg tidak sabar menunggu 12 orang (kalau sepi bisa lama menunggu quota penumpang)bisa langsung dibyr jml orang yg kurang. Bagi yang tidak mau naik angkutan khusus ini bisa langsung menuju objek dengan mobil pribadi tapi akan dikenakan biaya masuk Rp 150 rb. Hal ini memang sengaja dilakukan agar angkutan disini laris/ikut serta memberi pekerjaan warga disekitar objek. Kami sempatkan untuk makan dl di salah satu kios makanan disana sebelum naik angkutan. Naik angkutan ini yg dibagi jd 3 bagian kursi. kami dapat yg paling depan waktu itu, harus ekstra pegangan yah, karena tidak ada pintu samping di angkutan ini. Udara pun terasa dingin waktu kami naik angkutan, yg notabene jalannya naik turun & berliku2.
Sampai di objek, kami menuju gerbang masuk, disitu ada anak tangga yg menurun menuju ke kawah. Di kanan kiri ada pedagang sabun/pasir untuk gatal yg berasal dari belerang2 disini. Yup, disini bila kabut turun akan terlihat efek dramatis nya & pengunjung tidak boleh berlama2 disini supaya tidak pingsan. Ada pengumuman juga, bila sudah terasa pusing diharapkan segera meninggalkan kawasan kawah. Waktu kami masuk pun ada beberapa pedagang masker untuk menghindari kita dari bau belerang yg menyengat.
Waktu kami sampai di kawah, sayang sekali tidak ada kabut turun sehingga tidak ada efek dramatis seperti di foto2 yang sering kulihat di gambar2. Mungkin karena terlalu pagi ? entahlah.. :D tapi tetap saja indah, ada danau yg berwarna hijau salem, disertai pasir putih dengan sekelilingnya bukit. Banyak muda mudi & keluarga yg kesini sehingga agak ramai. Kami disini pun lumayan lama & berfoto2 ria.


Nah, setelah puas menghabiskan waktu disini kamipun kembali ke gerbang. Disana menunggu angkutan yg tadi membawa kami dari bawah. Juga menunggu rombongan kami yg 1 angkutan, spy turun bersama. Setelah selesai dari kawah putih, kamipun menuju ke Situ Patenggang. Lokasi nya tidak jauh dari kawah putih. Di perjalanan menuju kesana kami melewati kebun teh yang luas. Yap disini memang terkenal dg perkebunan teh nya. Maklum udara sejuk di pegunungan yah..pemandangannya indah, kebun teh dg pemetik daun tehnya, trs ada air terjun kecil buatan juga.


Situ Patenggang, Ciwidey, Jawa Barat
Untuk masuk ke area wisata ini membayar tiket masuk sekitar 5000/orang (kalau tdk salah ingat), tp driver kami sepertinya uda terbiasa kesini jd dia hanya memberi uang Rp 10.000,- untuk kami semua masuk kawasan dengan mobil.
Di area ini ada danau yg terkenal dengan legenda nya dimana Seorang pria dengan wanita yg jatuh cinta kemudian karena sesuatu hal (aku lupa) mereka tidak bisa bersama. kemudian mereka bertemu kembali disini. Nah, untuk menuju tempat mereka bertemu (batu cinta) bisa menyeberang danau dengan menyewa perahu atau kita menaiki sepeda air berbentuk bebek (pasti uda pd tahu ya yg kumaksud hehe..) nah kita menaiki sendiri perahu bebek ini sambil menggenjot bersama rekan kita ke arah batu cinta. Tapi aku hanya melihat saja dari pinggir. hehehe..



pemandangan ke batu cinta
Disini tidak seramai di kawah putih, mungkin banyak yg belum tahu ya. Di kanan kiri sewaktu hendak masuk kawasan danau ini, saya menjumpai banyak pedagang dengan kiosnya yg menjual aneka cinderamata seperti baju2 & topi. Ada juga kios makanan & minuman. dan tentu saja, banyak penjual strawberry disini. Ada yg di kios ada juga yg berkeliling menawari satu per satu tamu yang datang kesini.
Hanya sebentar kami disini, ambil beberapa foto trs melanjutkan perjalanan deh.
jam telah menunjukkan jam 12 siang lebih jd kami putuskan untuk makan siang. Di perjalanan kami menemukan sebuah hotel yang lengkap dengan restoran terbuka dengan dekorasi yang unik & tentu saja ada yg berbentuk strowberry. Kami putuskan untuk makan siang disini. Menu nya beragam ada seafood, ikan gurami, & beberapa sayur pelengkap. Rasanya kurang sesuai dengan harganya, mungkin karena berdiri di kawasan wisata.


Lepas dari sini kami pun melanjutkan perjalanan ke Cibaduyut. Ada yg mau lihat2 sepatu disana tapi sampe tempatnya yg sangat macet waktu itu, justru gga dapet apa2 karena belum ada yg cocok, alhasil kami keluar dari wilayah ini menuju ke hotel kami dulu untuk check in & beristirahat. Kami memilih hotel Amaris Cimanuk karena lokasinya yang dekat dengan deretan FO di jalan Riau. Sorenya kami berencana berkunjung ke Bandung Supermall kemudian berbelanja di kawasan Riau ini, tidak lengkap rasanya bila ke Bandung tidak berbelanja di FO :)





  ***



3 komentar:

  1. emang enak jalan jalan ke bandung teh, banyak tempat wisatanya terutama di situ patenggang, nice pic mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mas :) Memang Bandung kota favorit saya buat berlibur ^^

      Hapus
  2. line was full, the flat button wasChina Purple Clay Teapot strong, the rainbow button was strong, and the two buttons flowed out. Naturally; the circle will be in a uniform position, and some models will have a sag under the circle, which is rich in agility, and the overall flesh and blood pavilion is even, and there is a degree of convergence.
    jing lan pot
    As the name implies, its shape Yixing Purple Clay Teapot Setis derived fPurple Clay Teapot With Infuserrom the kerb. The word "well colHandmade Ceramic Teapotumn" is more common in traditional culture. For example, in the "Learning of Life", there is a "well column", and the 41stCheap Ceramic Teapots style of the Taijiquan spectrum of the old-fashioned frame of the Chen style is "turning back into the hurdle." The kerb in real life is the guardrail of the well, also known as the well bed and the well. The ancients have many wells, and some have well covers, well tops, and well pavilions. They can protect wells and beautify the environment.
    gong chun pot
    The gong chun pot is simple and sleek. Gentle and natural, pure and solid. It is famous. The spring pot is bAuthentic Purple Clay Teapotetter than the g

    BalasHapus