Sabtu, 31 Desember 2016

Jalan-jalan di Bangka Part 1

Daftar isi :
* Mie Koba
* Museum Timah
* BBG (Bangka Botanical Garden)
* Pantai Pasir Padi
* Martabak Acau 89
* Toko Oleh-oleh BTS
* Bakmi Bangka Fina

MIE KOBA
Jl. Balai, dekat alun-alun kota Pangkal Pinang.
Pertama kali tiba di Pangkalpinang siang hari, yang saya pikirkan adalah makan siang apa ya? karena perut udah keroncongan. Saya & hubby yang menyewa mobil selama perjalanan di Bangka, akhirnya mencoba MIE KOBA atas saran dari bapak driver kami yang asli warga Bangka, pak Rozak.




Untuk alamat & rasa Mie Koba yang terkenal di Pangkalpinang sudah saya bahas di cerita sebelumnya tentang kuliner khas Bangka disini. Yang jelas kalau pemirsa ada di Bangka, mie yang satu ini patut dicoba deh ^^


MUSEUM TIMAH
Address : Jalan Ahmad Yani, Pangkal Pinang, Bangka Belitung.


Pertama kali tiba di Museum ini hari minggu, gerbangnya terbuka tetapi pintu masuknya tertutup & tidak ada orang yang bisa ditemui. Maka kami hanya berpose & mengambil beberapa foto dari halaman museum. Ternyata setelah keesokan harinya kami kembali ke tempat ini, mbak ramah yang bertugas di museum memberitahukan bahwa kemarin sebenarnya museum buka, tetapi kalau jam makan siang sementara tutup hehehe..



Di dalam museum ini kita dapat melihat sejarah timah pertama kali ditemukan di Indonesia. Sampai macam-macam alat & kapal yang digunakan untuk mengambil pasir timah di laut. Timah kemudian diolah menjadi berbagai macam barang yang sudah kita kenal, seperti kaleng makanan dan yang lain.

Seperti yang sudah kita ketahui, Bangka menjadi salah satu penghasil timah terbesar di Indonesia, tetapi hal ini juga  yang menimbulkan banyak lahan yang kurang subur/rusak karena bekas tambang timah yang diterlantarkan begitu saja, membuat lubang-lubang berwarna putih & bila terisi air akan berwarna hijau kebiruan. Walaupun indah dilihat. Begitu juga dengan laut, pantai - pantai di pulau Bangka rata-rata sangat cantik dengan batuan granit raksasa yang menghiasi, tapi sebenarnya ekosistem di dalamnya hampir dikatakan sangat rusak akibat dari penambangan timah tsb.






Oya, bagi yang mau membeli souvenir dari timah, setelah selesai mengitari bagian dalam museum, kita akan menemukan souvenir shop kecil yang menjual aneka macam souvenir yang terbuat dari timah, yang paling simple gantungan kunci sampai miniatur kapal yang semuanya terbuat dari timah. Disini kita dapat melihat Bapak pengrajinnya langsung sedang membuat kerajinan timah. Saya membawa pulang sebuah gantungan kunci yang berbentuk peta pulau Bangka :)



BANGKA BOTANICAL GARDEN
Jl. Raya Pasir Padi, kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, Air Itam, Pangkal Pinang.
Jam buka 08.00 - 18.00 sore.



Bangka Botanical Garden adalah agrowisata yang digunakan sebagai pusat hiburan masyarakat lokal. Lokasinya cukup luas, dengan ciri khas di kiri kanan jalan yang kami lewati tumbuh pohon cemara. Banyak foto jejeran pohon cemara ini yang saya temukan di internet. Karena sangat cantik, tentu saya berpose disini dongg.. hehehe..

Di BBG juga terdapat kolam pemancingan yang cukup luas dengan gubug-gubug berjejeran mengelilingi kolam. Juga ada rumah makan & pondokan yang menjual aneka masakan, jus segar & sayur yang langsung dipetik dari kebun didekatnya.

Kami hanya sebentar disini & lanjut ke pantai Pasir Padi yang letaknya cukup berdekatan dengan BBG.



PANTAI PASIR PADI
Jl. Raya Pasir Padi, Air Itam, Bukit Intan, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.



Cuaca di pantai pasir padi berubah menjadi mendung ketika saya tiba disini sore hari. Jadi saya cepat-cepat ambil foto dan beberapa menit kemudian angin tiba tiba cukup kencang & awan di langit berbentuk cukup menakutkan. Sesaat kemudian hujan deras mengguyur. Saya cepat melipir ke salah satu warung yang berjualan di pinggir pantai. Pak Rozak sedang asyik minum kopi disana. Sambil menunggu hujan, saya & hubby memesan seporsi jagung bakar & kelapa muda.


Awan yang tiba2 terbentuk sesaat sebelum hujan

Setelah lama menunggu & semua makanan sudah habis dimakan, hujan belum berhenti juga. Akhirnya kami pinjam payung & nekat menerjang hujan. Agak ngeri juga kalau berada di pantai saat hujan lebat hehe.. (ditambah angin kencang plus warung si ibu bocor disana sini). Kengerian bertambah ketika si ibu penjual, justru bercerita kalau ramalan cuaca pulau Bangka akan kena banjir besar.. waduhh.. alamak pengin cepet2 ngacir dari situ hehehe..

Pulang dari pantai pasir padi, kami menuju ke hotel. Dalam perjalanan kami melewati penjual martabak yang paling terkenal di seantero Bangka kata Pak Rozak.  Kami langsung mengiyakan untuk memesan martabak (sekalian buat makan malam di hotel deh... ). Karena hujan masih saja turun deras, jadi hanya hubby yang turun sambil dipayungi oleh bapak parkir.



MARTABAK ACAU 89
Jl. Soekarno Hatta No. 9 Pangkal Pinang
Jam buka 13.00-22.00 malam.
Cabang di Jalan Koba, depan toko elektronik New Suwandi.



Martabak ini dikatakan kuliner No 1 yang musti dicoba kalau kita berkunjung ke Pangkal Pinang. Apa sih istimewanya? Martabak yang dijual ini ada 2 macam, martabak manis & martabak telor.
Soal rasa, setelah mencoba martabak manisnya, saya rasa memang kualitas rasa rotinya berbeda dengan yang biasa saya makan, lebih lembut & lebiih enak.

Kata penjualnya, martabak yang favorit adalah rasa kacang wijen. Hubby yang kebingungan waktu itu akhirnya mencoba 2 rasa dalam 1 martabak, wijen & coklat. Memang agak asing di lidah karena saya tidak terbiasa makan martabak manis dengan taburan wijen (-dikota saya martabak manis disebut kue bandung-). Hubby juga memesan martabak telor rasa original tanpa daging (ehmmm... mentang mentang bukan pemakan daging, pesannya selalu yg vege gini.. hiksss). Rasa martabak telor ini diluar dugaan saya, enakkk bangettt.. walaupun gga pake daging lho.. sayurnya selain onclang, ada potongan wortelnya juga. Dannn... disajikan dengan kuah berwarna cokelat, makan sambil dicocol nih kuah rasanya jozz bangett dahh... hahahaa.. )

Alhasil makan malam kami walau tanpa  nasi tapi super duperr kenyang...hehehe..
Jadi saran kami, martabak Acau memang patut dicoba pemirsa :)



TOKO OLEH-OLEH BTS
Jl. A. Yani No. 59 Pangkal Pinang

Toko oleh-oleh ini menurut saya lebih lengkap dari toko oleh-oleh yang esok harinya saya kunjungi, LCK. Semua macam oleh-oleh dari aneka kerupuk, kemplang, sambal, kopi kingkong, bonglipiang (pia khas Bangka isinya selai nanas) bahkan sampai kaos & celana, gantungan kunci, magnet dan lain-lain semua ada disini. Sample minuman kopi & teh juga tersedia, jadi bisa merasakan kopi asli Bangka buat tester dulu sebelum membeli.

Untuk harga, ada yang lebih mahal disini dibanding LCK, tapi ada juga yang sama/mirip. Ya semua ada plus minusnya. Silahkan dipilih sendiri ya Smile

Dari semua makanan tsb yang paling saya suka adalah kerupuk getas cumi “Sanjaya”, rasanya lebih empuk dibanding yang lain menurut saya ~ gga promosi lhoo… kenal juga kagak hahaha.. Open-mouthed smile oya, terasi khas bangka juga enak, rasa udangnya beneran lebih kerasa. Untuk Kopi cap Kingkong, banyak kolega & teman berkata rasanya enak, jadi boleh dicoba juga deh.

Review tentang kuliner khas Bangka yang saya coba sudah saya ceritakan disini.


BAKMI BANGKA FINA
Siapa sih yang belum pernah dengar kelezatan mie ayam Bangka? waktu kecil saya sering makan mie bangka yang lewat di depan rumah bibi saya. Nah kalau ke Bangka, wajib hukumnya dong merasakan kelezatan mie bangka langsung dari tempat asalnya.
Bakmie ayam Fina ini terletak di Jl. KH. Ali Mustafa, Rangkui, Kota Pangkal Pinang. Buka dari jam 9.15 pagi – 21.00 malam. Saya khusus mencoba mie ayam jamur-nya.




Rasa  mie-nya kenyal, jamur & daging ayamnya gurih. Mas hubby nambah lho, sampe habis 2 porsi hahaha.. foto Mba Sandra Dewi mejeng di dinding rumah makan sederhana ini. Bahkan ada artikel koran tentang Mba Sandra Dewi yang kangen makan mie Fina di Bangka hehehe.. Open-mouthed smile
Harganya cukup terjangkau, gga sampai Rp 15.000,-/porsi. Selain bakmie juga ada bihun, kwetiau & martabak manis /telor.

Nah sekian acara hari pertama di pulau Bangka..
Next lanjut cerita jalan-jalan di Bangka part 2 yah..

Salam Jalan2!



Baca juga cerita jalan-jalan yang lain :













Tidak ada komentar:

Posting Komentar