Senin, 14 September 2015

JALAN-JALAN KE LOMBOK (PART 2)

 JALAN-JALAN KE LOMBOK (PART 2)

KUNJUNGAN KE :
* PURA BATU BOLONG
* AIR TERJUN SENDANG GILE
* TAMAN RAMADA


PURA BATU BOLONG
Kunjungan saya ke Pura ini tidak direncanakan karena pertama kali melihat Pura ini ketika hendak menuju ke hotel kami di kawasan Senggigi. Letak Pura yang dipinggir jalan cukup menarik perhatian & saya memutuskan untuk mengunjungi Pura Batu Bolong sebelum perjalanan ke Air Terjun Sendang Gile.


Sesuai namanya, Pura ini dinamakan Batu Bolong karena ada batu besar didalam kawasan Pura yang bolong (lobang di tengahnya). Dan didalam pura ini kita bisa melihat pemandangan pantai Senggigi yang cantik karena memang berbatasan langsung dengan Pantai Senggigi. Rata-rata wisatawan melihat sunset di pantai Senggigi melalui Pura ini karena sangat cantik dengan latar belakang Gunung Agung Bali.


Bagi yang hendak mengunjungi Pura Batu Bolong dari bandara Lombok di Praya, kira-kira membutuhkan waktu 1,5jam menggunakan bus Damri yang bisa dibeli tiketnya langsung di bandara.

Batu yang berlobang di dalam kawasan Pura


Setelah selesai di Pura Batu Bolong kami melanjutkan perjalanan ke Air terjun Sendang Gile, tapi sebelumnya kami foto-foto dulu dengan latar belakang pantai Senggigi yang cantik dari ketinggian hehehe.. Pemandangannya memang sulit dilupakan deh.. >.<






AIR TERJUN SENDANG GILE
Terletak di desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kab Lombok Utara. Air terjun ini masih satu kawasan dengan Taman Nasional Gunung Rinjani & sebagai pintu masuk pendakian menuju Gunung Rinjani.

Nah sewaktu hendak masuk ke area wisata ini, driver kami Pak Wayan, menyampaikan bahwa kami akan diantar oleh guide lokal disana & akan tawar menawar sendiri berapa biaya pendampingan tsb. Rada bingung juga karena saya kira akan masuk ke kawasan air terjun cukup membayar tiket masuk yang saya kira juga tidak akan mahal. Sementara driver kami beserta mobil carteran akan parkir & menunggu di area restoran lokal terdekat Senaru Resto.

Akhirnya disepakati biaya pendampingan termasuk tiket masuk ke area air terjun sebesar Rp 150.000,- untuk saya & suami. Mas-mas guide lokal ini hanya menurunkan sedikit dari penawaran sebelumnya yang ngotot Rp 200.000,- untuk pengantaran sampai air terjun Tiu Kelep yang letaknya berdekatan dengan Sendang Gile. Cukup mahal bukan ? 

Sewaktu jalan kaki menuju anak tangga yang menurun ke area air terjun, saya melewati sebuah pos kecil yang dijaga petugas resmi, dengan spanduk banner besar bertuliskan WELCOME TO SENDANG GILE & didalamnya terpampang harga tiket masuk area air terjun 'hanya' sebesar Rp 10.000,-/orang.

Well, mahal amat yak si mas menaikkan harga? >.< kata si Mas, kalau tidak pakai jasa guide bakal terjadi hal-hal tidak diinginkan di kawasan tsb (misal tersesat/ kecelakaan, si mas ngasi contoh cerita yang sebelumnya pernah terjadi), karena yang tahu letak jalan & keamanan adalah orang lokal yang tak lain tak bukan adalah para guide lokal ini... Hmmm.... setelah saya pikir-pikir mungkin yang dimaksud si mas adalah jalan ke air terjun Tiu Kelep yang saya lihat memang cukup terjal, dan lebih berliku-liku. Tapi kalau jalan ke Sendang Gile sudah cukup jelas, jadi menurut saya kecil kemungkinan tersesat/mengalami kecelakaan. *sambil berdoa sebelum jalan-jalan tentunya* :D


Untuk menemukan Air Terjun Sendang Gile ini pengunjung harus menuruni anak tangga yang cukup banyak, sekitar 200an anak tangga. Di tengah-tengah perjalanan akan ada tempat persinggahan (seperti gazebo kecil) untuk duduk duduk istirahat dulu bagi yang menggos-menggos alias tidak kuat hehehe..

Air terjun Sendang Gile memiliki ketinggian 600meter diatas permukaan laut & terdiri dari dua tingkat & sekilas tampak seperti kelambu.


Wisatawan lokal & mancanegara yang saya lihat cukup banyak jumlahnya, tapi tidak sampai berkerumun padat. Jadi masih bisa menikmati air terjun dengan santai. Ada yang turun kebawah air terjun & mandi sekalian hehehe.. tapi bagi saya yang masih harus melanjutkan perjalanan tidak mungkin dong basah-basahan **ngelezz..., kemanakah jiwa pemberani itu pergi** hahahaa...

Jadi saya & suami hanya foto di depan air terjun sambil duduk manis di bangku kayu yang tersedia di area air terjun.. :D


Lepas dari sini, kami pun mampir di restoran Senaru Resto, tempat mobil kami parkir, sekalian bersih2 & makan siang disana. Sepertinya Senaru Resto ini satu-satunya resto yang paling strategis, sehingga hampir semua turis yang saya temui kesini untuk bilas & makan siang. Resto  ini sangat ramai & ada beberapa gazebo cantik dengan pemandangan langsung ke hutan & air terjun Sendang Gile. Untuk citarasa makanannya standard, harga juga standard tidak terlalu mahal. Hanya saja yang saya sayangkan, kebersihan toiletnya sangat kurang. Sayang sekali, padahal tempatnya sudah cukup oke, viewnya juga cantik. Semoga ke depannya resto ini bisa meningkatkan kebersihan toiletnya.


TAMAN RAMADA
Terletak di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kab. Lombok Barat. Luas Taman Narmada ini sekitar 2 Ha, dibangun oleh Raja Lombok tahun 1727, Anak Agung Ngurah Karang Asem. Sang Raja memerintahkan pembangunan taman Narmada ini sebagai tempat melakukan ritual kurban (pekelem) karena Sang Raja sudah terlalu tua sehingga tidak bisa melakukan pekelem di puncak Gunung Rinjani. 
Itulah sebabnya Taman Narmada ini menjadi miniatur Gunung Rinjani, lengkap dengan danau Segara Anak yang berjumlah tiga (tiga). Danau di taman ini berbentuk kolam dengan air yang jernih.

Saat saya hendak masuk kawasan taman Narmada, seorang guide lokal menghampiri, ternyata ditempat ini berlaku pula seperti di kawasan air terjun sebelumnya, perbedaannya si Mas guide ini tidak memberikan tarif alias seiklasnya, Mas yang menjadi guide kami adalah pria muda pakai kacamata hitam (trendi juga ya? hehehe..) dia menjelaskan tiap detail bangunan di dalam taman, dengan suara yang cukup pelan sehingga saya sayup sayup kadang dengar kadang tidak. But its okey'lah.. karena saya lebih tertarik melihat bangunan yang ada dibanding mendengarkan suara si mas sih hehehe..

Di dalam taman Narmada terdapat bangunan yang dinamai Balai Terang, yaitu sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat istirahat raja & keluarga pada musim panas. Rumah ini berbentuk panggung yang seluruhnya terbuat dari kayu.

 

Didalam taman Narmada yang luas ini, yang menarik perhatian saya adalah Pura Kelasa atau Pura Narmada. Untuk sampai di pura ini, kita harus naik puluhan anak tangga yang cukup tinggi, yang dibuat seakan kita sedang menaiki kaki gunung Rinjani. Keterangan yang terdapat di depan Pura Kelasa, menyebutkan bahwa Pura Kelasa adalah salah satu Pura Jagat tertua di Lombok. Pura Kelasa sebagai replika Gunung Rinjani yang secara kesatuan dengan Kolam Segara Anak/Ageng melambangkan Makrokosmos (alam semesta).

puluhan anak tangga menuju Pura Kelasa

Di area Pura Kelasa yang luas terdapat Bale Gong, seperti gazebo yang nyaman buat duduk-duduk. Saya melihat beberapa pengunjung duduk santai sambil melihat pemandangan sekitar yang tampak dari atas Pura Kelasa, kolam Segara Anak. Di area ini juga terlihat beberapa pedagang yang menjajakan dagangannya, termasuk seorang ibu yang menggendong dagangannya.

Bale Gong Pura Miru Narmada


Pemandangan dari atas, Kolam Segara Anak

Lepas dari Pura Kelasa kamipun berjalan turun dan melewati Halaman Jabalkap. Halaman Jabalkap adalah bagian dari Taman Narmada yang terletak di halaman terdepan. Jabalkap terdiri dari bangunan dengan dua kolam kembar & semula terdapat dua buah bangsal yang berfungsi sebagai tempat penjagaan. Saat ini para pengunjung tidak lagi masuk dari arah Halaman Jabalkap, jadi pintu awal masuk sudah berubah dari awal mulanya.



Di salah satu kolam ini kami melihat ada bapak tua sedang memancing di pojokan hehehe.. sepertinya warga lokal bisa mudah masuk kawasan Taman Narmada ya hihihi..
Selanjutnya kami melewati Merajan Sanggah, adalah bangunan suci tempat pemujaan Raja kepada para  leluhur & Tuhan Yang Maha Esa.

Merajan Sanggah

Oya di Taman Narmada juga terdapat Balai Petirtaan dimana terdapat mata air yang konon bisa bikin awet muda karena sumbernya yang berasal dari mata air Gunung Rinjani. Setelah saya baca-baca ternyata Balai Petirtaan selain mempunyai mata air dari  Gunung Rinjani  juga menjadi pertemuan tiga sumber air, yaitu Narmada, Lingsar & Suranadi. Karena alasan inilah maka air di balai petirtaan dipercaya membuat awet muda. Orang yang datang cukup meminum/membasuh mukanya dengan air tsb.

Setelah dari Taman Narmada, kamipun pulang ke  hotel di Senggigi & makan malam seperti kemarin dengan menu pelecing kangkung serta ikan Lele wkwkwk.... 
Sampai ketemu di cerita jalan-jalan di Lombok Part 3 ya.. :D

Salam Jalan2 !

***


Baca cerita jalan-jalan lain di Lombok:









REVIEW HOTEL : D'Praya Hotel


D'PRAYA HOTEL LOMBOK***
JALAN RAYA PENUNJAK NO. 88 PRAYA BARAT
LOMBOK TENGAH, NTB, INDONESIA
TEL. +62 370 6158555


Saya memutuskan menginap di hotel D'Praya karena tak lain tak bukan kami hendak ke bandara pagi-pagi untuk mengejar pesawat. Karena kami belum kenal medan disana & tidak ingin kena macet, kami memutuskan menginap di hotel yang letaknya berdekatan dengan bandara.
Hotel ini mengklaim bisa sampai di bandara sekitar 10 menit. Kalau menginap di kota Mataram, estimasi perjalanan sekitar 1 jam.

Lobby Hotel D'Praya

Hotel D'Praya terletak dekat dengan bandara & menyediakan shuttle gratis dari & ke airport. Ini salah satu kelebihannya. Jadi tidak perlu cemas naik apa ke bandara. Resepsionisnya ramah banget waktu kami datang, senyum hangat menyambut kedatangan kami. Sementara menunggu proses check in kami disuguhi minuman segar.

Hotel ini juga bersebelahan dengan kantor polisi setempat. Cukup menenangkan karena sewaktu saya tiba, di sekitar hotel tidak ada rumah penduduk, bangunan swasta maupun pemerintah. Iyaa... di sekitar hotel hanya sawah, tanah kosong & jalan raya.

Bagi yang mau cari makanan, sebenarnya di dekat dekat hotel ada beberapa rumah makan/warung makan, makanan padang juga ada. Hanya saja karena tidak ada transportasi umum yang saya lihat, jadi saya belum bisa memberi review bagaimana untuk sampai kesana selain minta tolong mas-mas reseptionisnya hehehe..

Hotel ini tergolong baru, dari informasi yang saya dengar (kalau tidak salah) baru buka lantai ke 3 dst nya bulan Februari (2015) lalu. Sedangkan pembukaan resmi pertama kalinya bulan September/Oktober tahun lalu (2014). Karena saya ada di lantai 3 maka saya menempati kamar baru.



Begini penampakan kamar saya, superior room. Dengan design minimalis modern, dari jendela bisa melihat pemandangan sawah & gunung. Di bawah jendela bisa dilihat kolam renang yang lumayan menggugah selera :) sayang gga bisa berenang hahaha..

Pemandangan dari jendela kamar saya


Tersedia pemanas air, teh, kopi & free 2 botol air di dalam kamar, juga perlengkapan mandi yang lengkap.


Ruangan untuk breakfast ada di lantai dasar, dekat kolam renang. Suasananya tenang & asyik. Sayang menurut saya rasa makanannya agak hambar hehehe..

Sekian review saya tentang hotel D'Praya. Bila Anda berlibur di Lombok & harus mengejar penerbangan pagi tidak ada salahnya memilih hotel ini, karena lokasi nya strategis, aman, & disediakan shuttle ke airport gratis.

Salam Jalan2! :)

Lokasi                : ****
Pelayanan           : *****
Kebersihan         : **** 
Kenyamanan       : ***
Makanan             : **
Value for Money  : ***



~~ oo ~~


Baca juga cerita jalan2 yang lain :
Mengunjungi desa pusat kerajinan di Lombok
Kuliner & Oleh-oleh khas Lombok
Jalan-Jalan di Lombok Part 2
Menikmati sunset di Pantai Senggigi Lombok



Sabtu, 12 September 2015

JALAN-JALAN KE LOMBOK (PART 1)


JALAN - JALAN KE LOMBOK (PART 1)


CERITA PART 1 :
* CARI BUS DAMRI DI LOMBOK PRAYA INTERNASIONAL AIRPORT
* SUNSET DI PANTAI SENGGIGI
* MAKAN MALAM PELECING KANGKUNG

Keinginan pergi ke Lombok akhirnya terkabul juga setelah dapat tiket murmer dari Garuda Indonesia bulan Juli lalu untuk keberangkatan bulan Agustus ini ^^ Nah...setelah bertolak dari kota saya ke Surabaya naik pesawat Bombardier yang baru itu, saya lanjut ke Lombok dari Surabaya menggunakan jenis pesawat yang sama.


Selamat datang di Lombok ^^

CARI BUS DAMRI DI LOMBOK PRAYA INTERNATIONAL AIRPORT
Sampai di BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK (disingkat BIL) sekitar pukul 2 siang, saya pun mencari konter bus Damri di airport. Tempatnya cukup jelas, keluar pintu kedatangan ikuti jalan saja nanti ada konter taksi, lurus saja di sebelah kiri jalan akan terlihat konter Damri. Bapak/Ibu yang bertugas di konter Damri terlihat antusias menawarkan jasa bus ke Senggigi / ke Terminal Mandalika (yang terbaru saya baca ada rute ke Selong). Karena saya udah booking  hotel di area Senggigi, maka saya pilih rute ke Senggigi, harga tiket Rp 30.000,-/orang.


Konter Bus Damri di Airport Lombok

Ketika saya keluar dari bandara, ada 1 bus Damri terlihat tapi sudah penuh, jadi saya menunggu Bus Damri berikutnya yang langsung siap. Tapi karena baru saya & suami saja yang naik maka harus menunggu lumayan lama. Akhirnya setelah terisi 1 rombongan turis domestik seperti saya & 2 orang penduduk lokal, bus nya berangkat. Bapak sopir sangat ramah & sepanjang perjalanan beliau cerita nama2 kata/kota di Lombok yang mirip dengan nama daerah/tempat di pulau Jawa, sebut saja Kediri atau Bengkel. Hehehe.. lucu juga yaa :)

Perjalanan memakan waktu sekitar 1,5 jam dari Airport sampai di hotel kami di Senggigi Area. Oya, bagi yang menginap di Senggigi, bus akan mengantar Anda sampai di depan hotel lho ! Jadi tidak perlu ganti transportasi/berjalan lagi. Senang bukan ? ^^

Note : Saya dapat info kalau rute terakhir bus Damri adalah di depan gang Hotel Kila Senggigi/Pool Villa Club Hotel. Hotel yang masih satu jaringan Aerowisata. Nah bagi yang menginap di hotel yang letaknya lebih jauh dari rute bus Damri, biasanya Bapak sopir mau mengantar, coba tanya langsung sama Bapak nya yah.. ^^


Sekilas tentang Bandara Lombok, saat saya tiba disini, bandara tidak begitu ramai & ketika saya menunggu bus Damri, bandara ini tampak sepi. Sepertinya bandara ini ramai bila ada pesawat datang, jika tidak akan terasa agak sepi. Ada beberapa resto di dalam area bandara, jika Anda kelaparan bisa melepir dulu kesana ^^. Diluar bandara terlihat area parkir mobil yang luas. Cuaca saat saya tiba sangatlah panas. Matahari bulan Agustus sangat senang bersinar disini :) walaupun setelah keluar dari area bandara, sempat terjadi hujan gerimis tapi hanya sebentar, berikutnya sangatt panasss... :D

Note : ada perbaikan jalan menuju bandara, jadi agak menghambat. Tapi jangan kuatir, tidak ada kemacetan berarti disini.

SUNSET DI PANTAI SENGGIGI
Setelah check in di hotel yang kami booking, tujuan kami berikutnya adalah menghabiskan waktu di pinggir Pantai Senggigi yang terkenal itu, tentu saja sambil menunggu sunset tiba. Untuk review hotel kami bisa dibaca disini. 

Pantai Senggigi di sore hari


Garis pantai disini cukup panjang,  saya putuskan jalan santai saja sambil menunggu sunset tiba. Hubby sudah menyiapkan kamera & potret sana sini, lupa dengan istrinya yang bingung mau ngapain hahahaaa..

pemandangan di sisi kiri saya ^^
Pemandangan di kanan saya ^^

Ternyata sunset yang kami dapat tidak bisa utuh, karena mataharinya tenggelam di balik gunung Agung Bali di seberang sana. Wewww.. agak kecewa, tapi hubby uda kesenangan motret seorang nelayan yang lagi menjala ikan,  dengan latar sinar matahari yang sebentar lagi redup.

sunset yang tertutup Gunung

Setelah puas foto-foto di pantai, kamipun kembali ke hotel. Jalan-jalan di sekitar hotel yang tamannya indah & rapi, sambil hunting makanan di luar hotel. Yappp.. kami kelaparan... & tentu saja cari makan diluar karena makanan hotel pastilah mahall hahahaa..


iseng foto kaki ^^

Diluar hotel setelah cilinguk kanan kiri, kami akhirnya menemukan penjual aneka penyet di salah satu ruko di dekat hotel. Tepatnya sebelah panti pijat spa. Saya senang tentu saja, karena si hubby yang vege ini akhirnya bisa makan tempe, terong & keripik kacang wkwkwk... Saya juga bisa mencoba Pelecing kangkung disini. penasaran dengan rasa & penampakannya? hehehe.... Ini dia pelecing kangkung yang saya pesan :)

pecel lele & Pelecing kangkung

Pelecing kangkung yang saya pesan isinya kangkung & taoge yang direbus dan diberi perasan jeruk nipis, disiram dengan sambal tomat yang pedas. Siap2 buat melet2 nihh karena kepedasan hahahaa.. oya, yang gga kuat pedas, bisa pesan dulu sama mas'nya yang nguleg sambel, supaya kasi cabe dikit aja  ^^

Sekian dulu petualangan hari ini, lanjut besok yaa ...








Review Hotel : KILLA SENGGIGI BEACH HOTEL ~ LOMBOK ISLAND, INDONESIA




KILA SENGGIGI HOTEL
Jalan Pantai Senggigi, Gunungsari, Senggigi, Lombok Barat
Nusa Tenggara Barat 83355, Indonesia
Tel +62 370 693210


Saat saya berkesempatan mengunjungi pulau Lombok yang indah, saya agak bingung milih-milih hotel yang letaknya strategis, cukup nyaman & tentu saja yang harganya tidak selangit. Maklum secara saya cari di internet rata-rata hotel di Senggigi area, harganya cukup tinggi & tidak ada budget hotel. Mungkin karena lokasinya yang rata-rata berada di bibir pantai Senggigi.

Setelah saya mupeng nyari hotel, akhirnya saya pilih hotel Kila Senggigi, salah satunya karena agak kepepet (banyak hotel yang uda fully booked) & waktu yang udah makin mendekati hari H keberangkatan sehingga harus cepat-cepat memutuskan. Baru kali ini gelap mata booking hotel yang cukup mahal menurut saya hahaha.. (*jangan dibahas, nanti mupeng lagi :p ). Ini dia penampakan kamar hotel yang kami tempati. Deluxe Sea View :

Deluxe Room
Tampak Deluxe Room & teras 'nya

Pertama kali bertandang ke hotel ini (diantar naik bus Damri langsung ke depan hotel, yang cukup norak kalau dipikir-pikir lagi hahaha..) saya kagum dengan konsepnya. Tamannya luas, teratur, banyak ijo-ijo dimana-mana deh...menyejukkan mata ^.^ 

Hotel nya memang bukan hotel baru, tapi dijaga supaya tetap menarik. Rata-rata turis disini bule. Ruangan kami cukup bersih, ranjang cukup nyaman. Pemandangan keluar teras sangat menyejukkan mata, menghadap pantai yang biru, dengan sekeliling bangunan terlihat jalan setapak dengan taman yang cantik.

pemandangan dari teras kamar


Oya bagi yang belum tahu, di hotel ini ada beberapa rumah, masing-masing bertingkat dua, masing-masing rumah ada beberapa kamar. Waktu itu saya request yang lantai 2 karena banyak yang menyarankan di internet. Rata-rata mereka bercerita karena hotel ini banyak taman, maka kalau malam ada serangga/nyamuk. Nah supaya aman, lantai 2 saja :)

kamar kami ada di bangunan model seperti gambar diatas

Bagi yang suka private & tidak mau repot naik turun tangga, bisa pesan type villa. Saya melihat villa di hotel ini cukup keren. Ini dia fotonya :

Type Villa

Untuk ke pantai, saya cukup jalan kaki sebentar. Saya luangkan waktu saya selain ke pantai juga berkeliling di sekitar hotel yang hijau dimana-mana ^^. Saya melihat ada souvenir shop, lapangan tenis, kolam renang & restoran Italia yang cantik.

Basilico Italian Resto


Nah hotel ini juga bersebelahan dengan Pool Villa Club hotel yang masih satu jaringan Aerowisata. Saya sempatkan lewat (hehehe..) ke area Pool Villa, tidak dibatasi pagar, dan saya tidak sadar juga kalau udah beda hotel karena tidak memperhatikan tulisan di pinggirnya, terkesima dengan kolam renang yang mengitari tiap villa disana. Bisa dilihat foto dibawah ini deh ^...^

Pool Villa Club Beach Hotel


Lokasi                     : *****
Kebersihan              : ****
Kenyamanan            : ****
Makanan                 : ***
Value for money       : ***
Keramahan              : ***


Untuk makanan, selama breakfast disini jumlah makanan cukup berlimpah, hanya saja pilihan menu menurut saya kurang banyak variannya, dengan rasa yang menurut saya (lagi-lagi.. selera saya lho ya) kurang cocok untuk lidah lokal, mungkin karena tamunya banyak yang bule, sehingga rasa masakan juga ngikut.

Sekian dulu review saya tentang hotel cantik ini. Bagi yang masih bingung mencari hotel di Senggigi, hotel Kila ini bisa dijadikan pilihan.

Salam Jalan2! :)


~~00~~






Kamis, 10 September 2015

BALI PULINA AGRO TOURISM : TAMASYA KEBUN KOPI, LUWAK, & AJANG SELFIE


BALI PULINA AGRO TOURISM
JL. BR. PUJUNG KELOD, TEGALALANG, GIANYAR, BALI
PHONE +62 361 901728


Beberapa artikel sudah mulai bermunculan tentang Agro Wisata yang satu ini. Begitu saya membaca nya, saya langsung memasukkan dalam agenda wajib kunjung kalau saya ke Bali besok.
Nah karena saya akhirnya ke Bali lagi (yeyyyyy........^^) bulan Agustus kemarin, saya pun bilang ke driver kami, Bli Gede, supaya mampir walaupun jam hampir menunjukkan pukul 5 sore. Kata Bli Gede, gapapa kalau tutup ya paling balik lagi hehehee... ^_^
Sampai disana parkir mobilnya penuh.. wahhh gga nyangka tempat ini ramai banget pengunjungnya, padahal bukan high season alias wayahnya anak-anak sekolah liburan, bukan pula tanggal merah.

Saat masuk lokasi, kami disambut mbak-mbak cakep yang menjelaskan dengan ramah tanaman kopi yang ditanam disini, beberapa tanaman herbal & buah-buahan, dan tidak ketinggalan juga binatang lucu, luwak,  yang jago milih kopi sehingga bisa memilih biji kopi terbaik, memakannya & biji yang keluar dari kotorannya akan diambil, dibersihkan, dimasak kemudian dikupas. Hasilnya?  biji kopi luwak yang terkenal enak di dunia ^^. Oya, Luwak nya lucu-lucu & sehat.

binatang Luwak yang lucu ^^

Kami juga dikasi lihat dapur rumah Bali jaman dahulu yang masih tradisional. Di akhir cerita kami ditawarkan mencicipi gratis 8 rasa minuman yang terdiri dari kopi, teh, & cokelat. Iyapppp benarr pemirsa, delapan rasa ! Kami juga ditawari kopi luwak dengan harga Rp 50.000,-/cangkir. Kalau tidak mau tidak apa, langsung duduk saja sambil menunggu sample minuman 8 rasa ini tersaji. Itu yang saya lakukan, karena gga begitu hobby ngopi, apalagi yang kopi murni hehehe..

anak bule yang asyik mengamati kopi luwak
Minuman 8 rasa ini apa aja sih ? penasaran kan koq sampe 8 macam, ini dia 8 rasa yang tersaji di cangkir :
lemon tea, ginger tea, ginger coffee, ginseng coffee, chocolate coffee, pure cocoa, vanilla coffee, pure bali coffee. Yang saya suka dari 8 rasa ini adalah kopi ginseng, kopi cokelat, & kopi vanilla.. yummyyy....^^ 

minuman hangat 8 rasa yang enakk ! ^^
Tempat duduknya menghadap pemandangan bukit & sawah yang indah. Hawa nya juga sejuk karena ada di dataran tinggi. Selain wisatawan lokal, banyak pula turis asing berkunjung disini.

KEMBANG KOPI STAGE
Nah disini ada pula tempat narsis berfoto ria, seperti teras yang berbentuk lingkaran lancip di ujungnya terbuat dari bambu. Dari sini kita bisa foto dengan latar belakang bukit & sawah. Cakep bangett deh ^^ Ayo yang datang bersama pasangan / keluarga jangan lewatkan narsis disini yaahh ^^
Untuk yang bawa anak kecil, mohon diperhatikan karena ada beberapa spot yang agak berbahaya buat anak kecil yang belum bisa pegangan sendiri.



Note :  Bagi yang suka main alat musik tradisional, pilihlah tempat duduk di tempat agak dalam (beda rumah, masih satu lokasi, hanya bersebelahan dengan ruang duduk yang pertama kali kita masuki). Disana selain lebih sepi (mungkin banyak yang tidak tahu), bisa main musik juga. Yang suka di tempat terbuka, bisa duduk dibawahnya, seperti yang tampak di foto dibawah ini.

Duduk2 santai sambil menikmati kopi
Nah setelah senang bernarsis ria & menikmati kopi, kita bisa pesan makanan kecil disini, yang saya baca ada menu pisang penyet yang diolah dengan 3 macam rasa. Saya tidak hafal, kalau tidak salah ada yang pisang bakar madu, keju, cokelat. Yang jelas wajahnya cakep2 & bikin ngiler hehehe..

suasananya dapett banget ^^

Di akhir cerita sewaktu berjalan pulang, ada coffee shop cakep yang bikin saya pingin mampir. Isi toko ini tentu saja kopi luwak & kopi2 enak yang tadi saya cicipi, juga ada teh, vanilla, madu, minyak, produk perawatan tubuh, dan lain-lain. Harga kopi (sewaktu saya kesini- Agustus 2015) sekitar 110rb-130rb an untuk kombinasi 3 rasa kecuali kopi luwak harganya lebih tinggi, 400rb untuk 100 gram. Ada beberapa kemasan dengan berat berbeda. Bagi yang penggemar kopi, bisa pilih sesuai selera :)

Ayo buruan dipilih ^^
beberapa produk yang dijual di coffee shop'nya

Nah sekian dulu cerita saya disini. Hati gembira & puas setelah pulang dari Bali Pulina :) Ayo bagi yang belum pernah mampir, segeralah merapat kesini, dijamin senang deh.

Salam Jalan2! :)

Note : beberapa artikel menceritakan kalau sekarang ada biaya masuk Rp.100.000,-/orang, tidak lagi gratis. Tapi waktu saya kesini bulan Agustus lalu (2015) ternyata masih gratis. Atau memang digratiskan lagi karena ada yang protes, kurang tahu juga yaa... 




***